Sinopsis:
Alice Scafer adalah seorang kapten divisi kriminal kepolisian Paris. Suatu malam ia menghabiskan waktu dengan teman-temannya di Paris untuk minum-minum. Namun kemudian… suatu pagi ia terbangun di Central Park, New York. Tangannya terborgol dengan tangan seorang laki-laki. Ia mengaku bernama Gabriel Keyne, seorang pianis jazz yang tinggal di Los Angeles. Gabriel mengaku bahwa ia sebelumnya bermain musik dengan musisi lainnya di Dublin.
Kedua orang tersebut tidak mengetahui apa yang menyebabkan mereka terborgol satu sama lain di kota yang berbeda dari asal mereka. Mereka berdua mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Alice yang merupakan detektif menggunakan kepandaiannya dalam menganalisis. Ia tidak memiliki apapun, begitu pula dengan Gabriel. Jadi mereka menggunakan apa saja yang ada untuk mengungkapkan apa sebenarnya yang terjadi. Mereka dituntun kepada peristiwa pembunuhan dua tahun yang lalu.
Dua tahun yang lalu ada beberapa kasus pembunuhan di Paris. Divisi tempat Alice bekerja diminta untuk menyelesaikan kasus tersebut. Korban pembunuhan adalah wanita-wanita single atau wanita bercerai yang tinggal sendirian. Saat itu Alice menduga bahwa para korban adalah korban pembunuhan berantai.
Alice mengingat kejadian dua tahun lalu. Ia menduga bahwa terdamparnya ia dan Gabriel di Central Park berkaitan dengan kasus pembunuhan berantai dua tahun lalu. Petualangan dimulai. Banyak hal-hal tak terduga yang muncul saat Alice menyelidiki kasus yang dialaminya di New York.
Komentar:
Novel ini keren banget!! Sumpah dari awal hingga akhir isinya plot twist. Benar-benar nggak terduga. Awalnya aku menyangka si A orang jahat. Motifnya adalah X. Setelah baca-baca, ternyata salah. Aku menduga lagi pasti kejadiannya begini-begitu. Eh, salah lagi. Sampai akhir baru tahu ternyata ada hal besar lainnya yang menunggu.
Alur cerita di buku ini maju mundur. Trus sudut pandangnya juga berubah-ubah. Tapi bacanya tetap seru dan nggak bakal bikin bingung. Yang bikin bingung sebenarnya adalah penjelasan tentang kota-kota yang dikunjungi Alice. Beneran nggak nyambung karena nggak pernah tahu sama sekali. Misalnya, ada cerita tentang sebuah kota di Paris. Jalannya begini begitu, ada gedung ini dan gedung itu. Di New York, kota bagian anu jalannya begini begitu, gedungnya begini begitu, ada orang ini orang itu. Sungguh saya pusing karena sama sekali nggak dapet bayangannya.
Walaupun demikian ceritanya seru. Pembaca diajak seolah-olah mengalami apa yang dirasakan oleh tokoh cerita. Oh ya, pas baca buku ini aku juga nonton drakor berjudul Love is Annoying But I Hate Being Lonely. Ada bagian yang mirip dengan buku ini. Ada psikiater yang menyembuhkan pasien dengan metode psikoanalisis, yaitu dengan bermain peran. Jadi tambah pengetahuan setelah baca buku ini.
Quotes Favorit:
Ada saat-saat langka ketika pintu terbuka dan hidup menawarkan sebuah pertemuan yang tidak pernah lagi kau tunggu-tunggu. Pertemuan dengan seseorang yang melengkapimu, yang menerimamu apa adanya, sebagai pribadi secara keseluruhan, yang mengetahui dan menerima kontradiksimu, ketakutanmu, dendammu, amarahmu, hal-hal gelap yang mengalir dalam pikiranmu. Dan, yang menenangkan semuanya. Seseorang yang memberimu cermin dan kau tidak takut lagi melihat dirimu sendiri. ~hlm.83.
Monster itu nyata, hantu juga…. Mereka tinggal dalam diri kita, dan terkadang mereka menang. ~Stephen King. Hlm.160
Ada cobaan berat yang tidak pernah benar-benar bisa kita lupakan, tapi kita berhasil bertahan melewatinya, terlepas dari semuanya. ~hlm.244
Rating:
9/10
Informasi Buku:
Judul Buku: Central Park
Pengarang: Guillaume Musso
Penerbit: Penerbit Spring
Genre: thriller, mystery
Tahun Terbit: 2019
Jumlah Halaman: 328 halaman
ISBN: 978-602-6682-39-0