[Review Buku] Salvation of a Saint

sumber gambar: Gramedia Pustaka Utama

Blurb:
Seorang lelaki ditemukan tewas di rumahnya akibat kopi beracun. Istrinya memiliki motif kuat sebagai tersangka setelah ia dicampakkan oleh sang suami. Masalahnya, pada hari pembunuhan, wanita itu berada ribuan kilometer dari tempat kejadian. Detektif Kusanagi dan Detektif Utsumi Kaoru yang menyelidiki kasus ini memiliki opini bertentangan soal siapa pelakunya. Namun Utsumi merasa Kusanagi terlalu berempati terhadap istri korban dan itu membuat penilaiannya kabur.

Karena itu, Utsumi meminta Profesor Manabu Yukawa untuk membantu kepolisian, sekaligus meluruskan logika Kusanagi. Tapi bahkan ilmuwan genius yang dijuluki Detektif Galileo itu kebingungan. Tidak mungkin seseorang memasukkan racun ke kopi dari jarak jauh, bukan? Di sinilah kecerdasan sang profesor diuji. Dia harus menguak trik bagaimana racun itu muncul pada waktu yang tepat, di tempat yang sempurna, dan yang terpenting tidak salah sasaran.

Komentar:
Ini buku karangan Keigo Higashino kedua yang aku baca. Ya, banyak teman yang menyarankan harusnya baca karangan beliau yang lain dulu. Tapi menurutku tidak masalah walaupun belum baca karya Seri Galileo karang beliau yang lebih dahulu terbit. Cerita buku ini tidak ada kaitannya dengan buku yang sudah duluan terbit.

Baca buku ini, tuh, kayak diajak ikut menebak apa motif si pembunuh. Korban bernama Mashiba Yoshitaka. Ia seorang laki-laki pemilik sebuah perusahaan yang mempunyai karakter yang aneh. Ia hanya menikahi perempuan yang mau hamil dan melahirkan anaknya. Sejak awal dalam buku ini ada dialog antara Yoshitaka dan istrinya, Ayane, yang menyatakan bahwa Yoshitaka memberi aturan satu tahun untuk istrinya supaya bisa hamil. Namun, Ayane tidak juga mengandung walaupun telah menikah selama 9 bulan. Karena itu Yoshitaka memberi ultimatum untuk menceraikan Ayane. Jahat banget ya laki-laki kayak gitu…. Mau sama perempuan hanya supaya dapat anak. Ckckck… Bacanya jadi ikutan geram.

Nah, ternyata si Yoshitaka ini selingkuh dengan anak buah kesayangan istrinya sendiri. Ayane mengajar membuat kerajinan kain perca. Ia punya asisten yang sangat dipercayainya, yaitu Wakayama Hiromi. Tapi siapa tahu ternyata Hiromi mengkhianati bosnya sendiri dan malah main mata dengan suami si bos. Haduh! Mana si Hiromi ini masih bisa santai pula datang ke rumah pasangan Mashiba.

Kemudian, saat Ayane berangkat ke luar kota untuk mengunjungi orangtuanya, suaminya dan Hiromi janjian ketemuan, dong! Istilahnya tuh merdeka karena nggak ada si nyonya rumah! Hore! Eh, ternyata hore tinggal hore. Hari kedua Yoshitaka dan Hiromi janjian bertemu malah ada kasus. Di hari kedua yang seharusnya pasangan selingkuh ini ketemuan malah si Yoshitakanya mateeek tewas keracunan arsenit. Si Hiromi jelas shock, dong! Maunya hepi-hepi eh jadi malah sedih-sedih. Huhuhu!

Polisi berdatangan ke rumah keluarga Mashiba untuk menyelidiki kasus tewasnya bos perusahaan Mashiba. Detektif yang bertugas menyelidiki adalah Kusanagi dan Utsumi. Utsumi yang merupakan detektif junior, cewek pula, mempunyai pendapat yang sebenarnya cuma ia terka-terka saja. Tebak-tebakan tapi nggak ada bukti. Mereka berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka pun menghubungi istri korban. Setelah bertemu si istri, penyelidikan jadi bertambah rumit. Kusanagi punya pendapat berbeda dengan Utsumi. Kedua detektif ini saling meributkan masalah bukti. Trus, yang satu bilang Hiromi-lah tersangkanya. Yang satu lagi bilang Ayane-lah tersangkanya.

Sepanjang jalan kenangan dari awal sampai akhir buku, ceritanya tuh bahas bagaimana pelaku memasukkan racun arsenit ke kopi korban. Utsumi sampai-sampai harus minta bantuan pada profesor Yukawa, ilmuwan Fisika yang biasa dimintai bantuan untuk kasus rumit, untuk memecahkan kasus racun arsenit ini. Sambil meminta bantuan pada sang profesor, kedua detektif terus mencari keterangan tentang kehidupan Yoshitaka, Ayane, dan Hiromi. Mereka juga bertanya pada dua orang sahabat Yoshitaka yang sebelum kejadian diundang makan malam di rumah keluarga Mashiba.

Ah, ya… karena mengikuti alur tebak-tebakan ini aku juga ikut-ikutan menebak pelaku dan motifnya, dong! Dan ternyata lumayan juga tebakanku benar. Hohoho… Cerita di bagian pertengahan buku ini agak membosankan karena yang dibahas yang itu-itu saja. Tapi pas mendekati akhir ceritanya jadi seru. Dan cerita pun diakhiri dengan bahagia. Hahaha… ini maksudnya apa coba. Pokoknya endingnya nggak mengecewakan. Semua tokoh mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan. Gitu, deh!

Buku setebal 300-an halaman ini dapat diselesaikan dalam waktu 6 hari. Bahasa terjemahannya sangat bagus, nggak ada kalimat-kalimat yang membingungkan. Alur ceritanya juga nggak ribet dan nggak ada detil-detil basa-basi. Buku ini lumayan buat dibaca di waktu senggang. Kalau ada waktu libur pasti bisa dengan cepat menyelesaikannya.

Rating:
4/5

Informasi Buku:
Judul Buku: Salvation of a Saint
Pengarang: Keigo Higashino
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2021
Genre: Thriller, mystery
Jumlah Halaman: 352 halaman
ISBN: 978-602-065-0371

4 thoughts on “[Review Buku] Salvation of a Saint

  1. Sama nih, saya juga baca novel ini setelah baca novel Keigo yang satunya lagi, Devotion of Suspect X. Saya juga nebak-nebak sebagian metodenya karena agak mencolok dibahas di tengah-tengah novel, tapi setuju juga mengenai endingnya. Saya lebih suka endingnya Devotion of Suspect X.

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: